Yamaha RX-King - Si Jambret Ternyata Masih Bergigi
Makin bertambahnya usia, performa mesin RX-King makin menurun. Ditambah keputusan internal YMKI yang menyatakan menghentikan produksi RX-king sejak dua tahun lalu. Walau sudah ada komitmen dari pihak Yamaha akan menyediakan suku cadangnya sampai 5 tahun kedepan tidak serta merta bisa mendongkrak pamor si raja jambret. Kalau ditanya mungkin dari 50 orang hanya 2 orang saja yang memilih motor ini sebagai tunggangannya, dalam kondisi barang second tentunya. Apakah akan murah kita belinya??…. mungkin. Seperti hukum pasar, permintaan tinggi harga barang akan melonjak sebaliknya permintaan rendah barang akan murah. Otomatis harga RX-King akan murah dong yah, kan permintaan pasar rendah. Tapi jangan salah bro. Hal ini ternyata tidak berlaku bagi biker yang hobby dengan motor ini. Teman saya pemakai RX-King tahun 2005, tunggangannya ditawar orang dengan harga cukup tinggi…7,5juta. Kaget yah bro?? begitupun teman saya. Selidik punya selidik sibapak penyuka berat RX-King. Ketika melihat motor teman yang serba orisinal membangkitkan minat sibapak untuk memiliki. Buat hobby kadang orang memang tidak peduli dengan harga. Kepuasan adalah segalanya.
Tentang accelerasi, RX-King jangan diragukan. Berat kosong yang hanya 100kg, torque 1,54 kgf.m/8000rpm plus tenaga 18,5ps membikin motor ini tiada tanding diajang road race/drag race bercc kecil. Walau jarak jauh kalah dengan kompetitor macam Ninja 150 atau motor 4 tak bercc besar lainnya, akan lain ceritanya jika diadu tarikan jarak pendek. Suara khas knalpotnya yang memekakkan telinga (Apalagi kalau filter karburator dicopot) seperti magnet tersendiri bagi Yamaholic. Peminat motor ini ternyata masih lumayan banyak lho. Coba bandingkan dengan nasib motor 2tak lain yang sudah setengah sekarat (Kecuali Ninja150). Uniknya yang laris malah versi RX-King versi headlamp kotak dibanding RX-King versi anyar/terakhir yang berlampu bulat. Tidak berlebihan dong ya kalau kita sebut SiJambret ternyata masih bergigi.
0 comments:
Post a Comment